Artikel
Premi Sudah Dibayar, Tapi Klaim Cuma Cair Setengah? Ini Kesalahan Fatal yang Sering Diabaikan Pemilik Rumah!
Selasa, 28 Oktober 2025
Bayangkan kamu sudah rajin bayar premi asuransi rumah selama bertahun-tahun.
Lalu, suatu hari musibah terjadi — rumah terbakar sebagian. Kamu klaim ke pihak asuransi... tapi yang cair hanya setengah dari kerugian.
Kenapa bisa begitu? 🤔
Jawabannya sering kali karena satu hal: nilai pertanggungan yang tidak sesuai atau terlalu rendah (underinsured).
1. Apa Itu Nilai Pertanggungan Properti? 💰
Nilai pertanggungan adalah jumlah maksimal uang yang akan dibayar oleh perusahaan asuransi jika terjadi kerusakan atau kehilangan pada properti.
Idealnya, nilai pertanggungan harus mencerminkan biaya membangun ulang properti dari nol, bukan harga pasar tanah dan bangunannya.
➡️ Contoh:
Jika biaya membangun rumahmu adalah Rp800 juta, tapi kamu hanya menanggung Rp400 juta, maka kamu hanya “melindungi separuh” dari total nilai rumah.
2. Risiko Underinsured: Klaim Tidak Cair Penuh ⚠️
Banyak orang sengaja memilih pertanggungan rendah agar premi lebih murah.
Sayangnya, ini justru bisa bikin rugi besar saat klaim.
Perusahaan asuransi menggunakan “prinsip proporsional” (average clause), artinya:
Jika nilai pertanggungan lebih kecil dari nilai sebenarnya, klaim yang dibayar juga akan dipotong secara proporsional.
➡️ Contoh Kasus:
-
Nilai rumah: Rp800 juta
-
Nilai pertanggungan: Rp400 juta (50%)
-
Kerugian akibat kebakaran: Rp200 juta
Klaim yang dibayar = 50% x Rp200 juta = Rp100 juta saja.
3. Cara Menentukan Nilai Pertanggungan yang Tepat 🧮
Berikut langkah-langkah menentukan nilai pertanggungan agar klaimmu tidak bermasalah:
✅ 1. Gunakan biaya bangun ulang, bukan harga jual rumah.
Harga jual termasuk nilai tanah, sedangkan asuransi hanya melindungi bangunan.
✅ 2. Hitung biaya konstruksi per meter.
Konsultasikan dengan kontraktor atau gunakan panduan biaya pembangunan terbaru (biasanya Rp4–6 juta/m² tergantung lokasi dan material).
✅ 3. Sertakan isi rumah bila perlu.
Barang seperti elektronik, furnitur, dan peralatan dapur bisa ditambahkan ke dalam total sum insured jika polisnya mencakup isi rumah (home contents insurance).
✅ 4. Review polis setiap tahun.
Harga bahan bangunan naik tiap tahun. Jangan biarkan nilai pertanggungan tertinggal dari inflasi.
4. Overinsured Juga Tidak Perlu 🚫
Menetapkan nilai pertanggungan lebih tinggi dari nilai sebenarnya juga tidak menguntungkan.
Asuransi tidak akan membayar lebih dari kerugian riil, meskipun nilai pertanggunganmu tinggi.
Jadi, pastikan nilai yang kamu pilih realistis dan sesuai dengan nilai bangunan saat ini.
5. Kesimpulan
Menentukan nilai pertanggungan yang tepat bukan sekadar soal premi murah, tapi soal jaminan agar klaim kamu dibayar penuh.
Hindari kesalahan underinsured dengan menghitung ulang nilai bangunan secara berkala, dan pastikan polis selalu mengikuti perkembangan harga konstruksi.
Dengan begitu, kamu bisa merasa aman — bukan hanya karena punya asuransi, tapi karena asuransi kamu benar-benar mencukupi.